Subhanallah! Setelah membuka sesi
update pagi ini dengan gurindam Hamzah Fansuri, diikuti cerita tentang Tok Kenali kemudian Tok Selehor seterusnya Sheikh Shamsuddin al-Sumatrani (yang kebetulan adalah anak murid Sheikh Hamzah Fansuri), izinkan hamba menutup gerak ini dengan sebahagian lagi gurindam Hamzah Fansuri ya... Sila baca, wassalam! :]
Wahai segala kita yang berhati
Jangan lupakan ma al-hayati
Barangsiapa tahu akan laut yang jati
Dunya akhirat tiada iya mati
Laut itulah yang bernama Ahad
Terlalu lengkap pada ashya' samad
Olehnya itulah lam yalid wa-lam yulad
Wa-lam yakun lahu kufu'an ahad
Ma' al-hayat itulah terlalu bayan
Pada kedua 'alam rupanya 'iyan
Muhitnya pada sekalian zaman
Olehnya itulah tiada iya bermakan
Jika sungguh kamu sekalian talibun
Baca : Wa'llahu khalaqakum wa-ma ta'malun
Daripada ertinya itu jangan ghafilun
Supaya jadi kamu sekalian 'alimun
Ketahui ma'na thalathatin illa
Huwa rabi'uhum Wa-la khamsatin illa sadisuhum
Wa-la adna min dhalika wa-la akthara illa Huwa ma'a-hum
Inilah ma'na Wa-Huwa ma'a-kum ayna-ma kuntum
Wa-Huwa ma'a-kum inilah ma'nanya dalam
Jangan kau pandang pada bunyi dan ragam
Pikirkan hendak siang dan malam
Supaya dapat dirimu karam
Man 'arafa nafsahu hadith daripada nabi
Fa-qad 'arafa Rabbahu pada sekalian peri
Setelah sampai mengenal diri qawi
Mangkanya dapat menjadi wali
La ilaha illa'llah ma'nanya zahir
Barang yang mungkir menjadi kafir
Di luar di dalam nentiasa satir
Manakan jauh pada sekalian nazir
La itulah yang bernama fana'
Dalamnya ithbat illa'llah al-baqa'
Mengenal Allah demikian pun kafa
Mithil ular Musa hakikatnya 'asa
Ketahui olehmu hai anak dagang
Rupamu itu seperti bayang-bayang
Menapikan diri jangan kau sayang
Supaya dapat kepada Huwa kau datang
La itulah menapikan wujud
Mengesakan sana shahid dan mashhud
Itulah Haqiqat nentiasa sujud
Pada sekalian awqat qiyam dan qu'ud
Illa'llahu di sana sempurna jamil
barang yang mendapat dia menjadi khalil
Bi-kulli shay'in muhit inilah dalil
Mengatakan lengkap rupa Rabbun jalil
Jamil itulah cahayanya terang
Pada kedua 'alam adanya senang
Barangsiapa sampai pada laut yang tenang
Dunya akhirat iyalah menang
Laut itulah yang bernama sedia
Tempatnya gha'ib terlalu sunya
Sungguh pun Tuhan yang Mahamulia
Hampirnya sangat kepada yang mengenal Dia
Hamzah Fansuri asalnya 'ali
Dengan ma' al-hayat tiada iya khali
Seperti ombak nentiasa fani
Haqiqatnya pulang ke laut Hayy al-Baqi
Tiada ulasan:
Catat Ulasan