OK... Mari kita bergurindam lagi bersama Sheikh Hamzah Fansuri! Yeeaayy!!! :]
Wahai segala kita yang bernama insan
Jangan taqsir mengaji Qur'an
Karena di sana sekalian firman 
Menyatakan di dalamnya 'iyan 
Fardu dan sunat sayogia kau pakai 
Akan lima waktu jangan kau lalai 
Halal dan haram faraqkan bapai 
Itulah 'amal yang tiada berbagai 
Sunat Muhammad terlalu 'azim
Barang memakai dia bernama salim 
Karena Rasul Allah sampurna hakim 
Menunjukkan jalan ke Janat al-Naim 
Shari'at itu ambilkan qandil
Supaya engkau menjadi Khalil 
Karena ia datang dari Rabbun jalil 
Menyatakan Allah dan hakikat sabil
Syari'atnya itu terlalu ghalib
Min al-mashariq ila'l-magharib 
Kafir dan mushrik sekalian ta'ib 
Daripada mulutnya da'im mungkirnya ghaib 
Barangsiapa munkir daripada ustadh 
Menjadi kafir, taghau fi'l-bilad 
Fa-aktharu'l-fasad 
Seperti qawm Thamud lagi dan Ad 
Jika telah kau turut shari'atnya 
Mangka kau dapat asal tariqatnya 
Ingat-ingat akan haqiqatnya 
Supaya tahu akan ma'rifatnya 
Ma'rifat itu sampurna 'ali 
Pada sekalian Islam terlalu ghali 
Itulah ilmu yogya kau cari 
Supaya jadi engkau ruhani
Sabda Rasul Allah: Man 'arafa nafsahu 
Bahwasanya mengenal akan Rabbahu 
Jika sungguh engkau abdahu 
Jangan kau cari illa wajhahu 
Wajah Allah itulah yang asal kata 
Pada wujudmu lengkap sekalian rata 
Jika anggamu menjadi mata 
Mangkanya dapat pandanganmu nyata 
Dirimu itu seperti zilal {bayang} 
Jangan kau pandang pada waham dan khayal 
Jika pandangmu itu pada rupa Jamal 
Engkaulah da'im beroleh wisal 
Mutu qabla an tamutu 
Supaya engkau sampai kepada Ya man Huwa 
A-lastu bi-rabbikum dan qalu bala 
Di sana da'im jangan kau sahwa 
Setelah mati hamba yang daif 
Lenyaplah rupa sekalian khatif 
Wasillah iya dengan Yang Latif 
Ila abad al-abad menjadi sharif 
Wahai segala kamu yang berhati 
Sayogia kau tuntut ilmu yang jati 
Jika dapat olehmu ma'na mati 
Engkaulah datang kepada ma al-hayati
Hamzah Fansuri anak dagang 
Melenyapkan dirinya tiada sayang 
Jika berenang tiada berbatang 
Jika berlabuh tiada pada karang
 
2 ulasan:
INILAH GURINDAM DUABELAS NAMANYA
Ditulis Ulang Oleh: Firman Pribadi
20 September 2003
Segala puji bagi Tuhan seru sekalian alam serta shalawatnya Nabi yang
akhirul jaman serta keluarganya dan sahabatnya sekalian adanya.
Amma ba’du daripada itu maka tatkala sampailah Hijratun Nabi 1263 Sanah
kepada dua puluh tiga hari bulan Rajab hari Selasa mana (…..) telah
ta’ali kepada kita yaitu Raja Ali Haji mengarang satu gurindam cara Melayu
yaitu yang boleh juga jadi diambil faedah sedikit-sedikit daripada
perkataannya itu pada orang yang ada menaruh akal maka adalah banyaknya
gurindam itu hanya duabelas pasal di dalamnya.
Syahdan
Adalah beda antara gurindam dengan syair itu aku nyatakan pula bermula
arti syair Melayu itu perkataan yang bersajak yang serupa dua berpasang
pada akhirnya dan tiada berkehendak pada sempurna perkataan pada satu-satu
pasangnya bersalahan dengan gurindam.
Adapun arti gurindam itu yaitu perkataan yang bersajak juga pada akhir
pasangannya tetapi sempurna perkataannya dengan satu pasangannya sahaja
jadilah seperti sajak yang pertama itu syarat dan sajak yang kedua itu
jadi seperti jawab.
Bermula inilah rupanya syair.
Dengarkan tuan suatu rencana
Mengarang di dalam gundah gulana
Barangkali gurindam kurang kena
Tuan betulkan dengan sempurna
Inilah arti gurindam yang di bawah syatar ini
Persamaan yang indah-indah
Yaitu ilmu yang memberi faedah
Aku hendak bertutur
Akan gurindam yang beratur
1
INI GURINDAAM PASAL YANG PERTAMA
Barang siapa tiada memegang agama
Segala-gala tiada boleh dibilang nama
Barang siapa mengenal yang empat
Maka yaitulah orang yang ma’rifat
Barang siapa mengenal Allah
Suruh dan tegaknya tiada ia menyalah
Barang siapa mengenal diri
Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri
Barang siapa mengenal dunia
Tahulah ia barang yang terpedaya
Barang siapa mengenal akhirat
Tahulah ia dunia mudharat
2
INI GURINDAM PASAL YANG KEDUA
Barang siapa mengenal yang tersebut
Tahulah ia makna takut
Barang siapa meninggalkan sembahyang
Seperti rumah tiada bertiang
Barang siapa meninggalkan puasa
Tidaklah mendapat dua termasa
Barang siapa meninggalkan zakat
Tiadalah hartanya beroleh berkat
Barang siapa meninggalkan haji
Tiadalah ia menyempurnakan janji
3
INI GURINDAM PASAL YANG KETIGA
Apabila terpelihara mata
Sedikitlah cita-cita
Apabila terpelihara kuping
Khabar yang jahat tiadalah damping
Apabila terpelihara lidah
Niscaya dapat daripadanya faedah
Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan
Daripada segala berat dan ringan
Apabila perut terlalu penuh
Keluarlah fi’il yang tidak senonoh
Anggota tengah hendaklah ingat
Di situlah banyak orang yang hilang semangat
Hendaklah peliharakan kaki
Daripada berjalan yang membawa rugi
4
INI GURINDAM PASAL YANG KEEMPAT
Hati itu kerajaan di dalam tubuh
Jikalau zalim segala anggota tubuh pun rubuh
Apabila dengki sudah bertanah
Datanglah daripadanya beberapa anak panah
Mengumpat dam memuji hendaklah pikir
Di situlah banyak orang yang tergelincir
Pekerjaan marah jangan dibela
Nanti hilang akal di kepala
Jika sedikitpun berbuat bohong
Boleh diumpamakan mulutnya itu pekung
Tanda orang yang amat celaka
Aib dirinya tiada ia sangka
Bakhil jangan diberi singgah
Itulah perompak yang amat gagah
Barang siapa yang sudah besar
Janganlah kelakuannya membuat kasar
Barang siapa perkataan kotor
Mulutnya itu umpama ketor
Di manakah salah diri
Jika tidak orang lain yang berperi
Pekerjaan takbur jangan direpih
Sebelum mati didapat juga sepih
5
INI GURINDAM PASAL YANG KELIMA
Jika hendak mengenal orang berbangsa
Lihat kepada budi dan bahasa
Jika hendak mengenal orang yang berbahagia
Sangat memeliharakan yang sia-sia
Jika hendak mengenal orang mulia
Lihatlah kepada kelakuan dia
Jika hendak mengenal orang yang berilmu
Bertanya dan belajar tiadalah jemu
Jika hendak mengenal orang yang berakal
Di dalam dunia mengambil bekal
Jika hendak mengenal orang yang baik perangai
Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai
6
INI GURINDAM PASAL YANG KEENAM
Cahari olehmu akan sahabat
Yang boleh dijadikan obat
Cahari olehmu akan guru
Yang boleh tahukan tiap seteru
Cahari olehmu akan isteri
Yang boleh menyerahkan diri
Cahari olehmu akan kawan
Pilih segala orang yang setiawan
Cahari olehmu akan abdi
Yang ada baik sedikit budi
7
INI GURINDAM PASAL YANG KETUJUH
Apabila banyak berkata-kata
Di situlah jalan masuk dusta
Apabila banyak berlebih-lebihan suka
Itu tanda hampirkan duka
Apabila kita kurang siasat
Itulah tanda pekerjaan hendak sesat
Apabila anak tidak dilatih
Jika besar bapanya letih
Apabila banyak mencat (mencacat?) orang
Itulah tanda dirinya kurang
Apabila orang yang banyak tidur
Sia-sia sajalah umur
Apabila mendengar akan kabar
Menerimanya itu hendaklah sabar
Apabila mendengar akan aduan
Membicarakannya itu hendaklah cemburuan
Apabila perkataan yang lemah lembut
Lekaslah segala orang mengikut
Apabila perkataan yang amat kasar
Lekaslah orang sekalian gusar
Apabila pekerjaan yang amat benar
Tidak boleh orang berbuat onar
8
INI GURINDAM PASAL YANG KEDELAPAN
Barang siapa khianat akan dirinya
Apalagi kepada lainnya
Kepada dirinya ia aniaya
Orang itu jangan engkau percaya
Lidah suka membenarkan dirinya
Daripada yang lain dapat kesalahannya
Daripada memuji diri hendaklah sabar
Biar daripada orang datangnya kabar
Orang yang suka menampakkan jasa
Setengah daripadanya syirik mengaku kuasa
Kejahatan diri disembunyikan
Kebajikan diri diamkan
Ke’aiban orang jangan dibuka
Ke’aiban diri hendaklah sangka
9
INI GURINDAM PASAL YANG KESEMBILAN
Tahu pekerjaan tak baik tetapi dikerjakan
Bukannya manusia yaitulah syaitan
Kejahatan seorang perempuan tua
Itulah iblis punya penggawa
Kepada segala hamba-hamba raja
Di situlah syaitan tempatnya manja
Kebanyakan orang yang muda-muda
Di situlah syaitan tempat bergoda
Perkumpulan laki-laki dengan perempuan
Di situlah syaitan punya jamuan
Adapun orang tua(h) yang hemat
Syaitan tak suka membuat sahabat
Jika orang muda kuat berguru
Dengan syaitan jadi berseteru
10
INI GURINDAM PASAL YANG KESEPULUH
Dengan bapa jangan derhaka
Supaya Allah tidak murka
Dengan ibu hendaklah hormat
Supaya badan dapat selamat
Dengan anak janganlah lalai
Supaya boleh naik ke tengah balai
Dengan kawan hendaklah adil
Supaya tangannya jadi kapil
11
INI GURINDAM PASAL YANG KESEBELAS
Hendaklah berjasa
Kepada yang sebangsa
Hendak jadi kepala
Buang perangai yang cela
Hendaklah memegang amanat
Buanglah khianat
Hendak marah
Dahulukan hujjah
Hendak dimalui
Jangan memalui
Hendak ramai
Murahkan perangai
12
INI GURINDAM PASAL YANG KEDUABELAS
Raja mufakat dengan menteri
Seperti kebun berpagarkan duri
Betul hati kepada raja
Tanda jadi sebarang kerja
Hukum adil atas rakyat
Tanda raja beroleh inayat
Kasihkan orang yang berilmu
Tanda rahmat atas dirimu
Hormat akan orang yang pandai
Tanda mengenal kasa dan cindai
Ingatkan dirinya mati
Itulah asal berbuat bakti
Akhirat itu terlalu nyata
Kepada hati yang tidak buta
Tamatlah gurindam yang duabelas pasal yaitu karangan kita
Raja Ali Haji pada tahun Hijrah Nabi kita seribu
dua ratus enam puluh tiga kepada tiga likur
hari bulan Rajab Selasa jam pukul lima
Negeri Riau Pulau Penyengat
Terimakasih! :]
Catat Ulasan